Ketika di tengah perjalanan pulang, sekarang sudah jam 02.00 pagi, jalanan sangat sepi, dan aku baru ingat kalau zahra tidak mempunyai HP, otak ku tiba-tiba memberikan sinyal, mungkin bisa dibilang semacam ide jahat, karena anak-anak seumuran Zahra gini gampang banget buat dibujuk, apalagi dibujuk pake Hp, lalu aku langsung memberhentikan mobil di depan sebuah taman di kota B.
Aku : zahra, bangun.. cepetan.
Zahra : eh iya kak, ada apa *ngucekmata*
Aku : kamu mau HP gak?
Zahra : emang kakak mau beliin?
Aku : mau, tapi ada syaratnya
Zahra : serius kak? Apatuh syaratnya
Aku : iya. Sekarang kamu copot baju kamu
Zahra : udah nih kak terus ngapain lagi?
Aku : keluar yuk kita foto-foto sebentar
Zahra : kalo ada yang ngeliat gimana?
Aku : pilih nurut apa mau diturunin disini?
Tanpa menjawab, zahra pun langsung ikut turun dengan ku, terlihat raut wajah panik terpancar di muka nya, memang jalanan belum sepenuhnya kosong. Masih ada beberapa kendaraan yang lewat namun sudah jarang.
Zahra : kak jangan lama-lama nanti ketauan
Aku : udah diem, cepet kamu nungging disini, aku mau foto dulu.
Zahra : udah selesai kan kak?
Aku : nyebrang jalan yuk, pemandangan disana bagus
Zahra pun sekarang tidak berani membantah karena takut dengan ancaman ku tadi, sebelum nyebrang, aku sengaja menunggu momen kendaraan yang agak ramai, begitu keadaan jalan mulai ramai, aku menyebrang disusul dengan zahra yang sedari tadi sibuk nutupin payudara dan vagina nya menggunakan tangan. Beberapa orang yang lewat terlihat sangat antusias, bahkan ada yang sampe berhenti dan mengambil beberapa foto.
Aku : udah cepet, kamu berdiri disitu
Zahra : jangan lama-lama kak, pleasee... aku malu
Tanpa disangka zahra pun menangis, lama-kelamaan aku merasa iba juga dengan dia dan segera masuk ke mobil, di sepanjang perjalanan, zahra tidak kuperbolehkan memakai baju, dan tidak lupa memborgol tangannya, dan menyumpal mulutnya dengan celana dalam yang bekas aku pakai tadi, entah apa yang dia rasakan, aku tidak peduli karena dia sekarang adalah slave ku.
Emosi ku memuncak ketika melihat zahra ternyata sedang tertidur, aku langsung meminggirkan mobil dan membangunkannya. Dan untuk mencegah dia tidur kembali, aku pun mengambil vibrator yang kemarin aku beli dan menempelkannya dengan lakban di bagian klitoris zahra, terlihat wajah zahra yang mungkin bisa dibilang panik, karena aku tau bagian klitoris dia lebih sensitif daripada aku, aku setting vibrator tersebut ke mode high dan aku nyalakan.. tiba-tiba badan zahra seperti orang kesetrum.
Aku : wah persis kayak aku kemarin nih.. jangan tidur lagi ya sayang...
Zahra : mmmmhhhh... ahhhhhhh....
Dengan lembut kumainkan kedua putingnya menggunakan jariku, kuhisap dan kugigit lembut kedua puting nya secara bergantian, kuhirup nikmat aroma alami tubuhnya, membuat gairah ku langsung memuncak. Kuendus belakang telinga hingga leher zahra dan kuberikan sedikit hisapan disana. Terlihat zahra memejamkan mata dan seperti nya dia mulai menikmati setiap rangsangan yang dihasilkan oleh vibrator itu. Badannya pun bergerak tidak karuan diiringi desahan-desahannya yang tersumpal kain. Kujilati setiap centi tubuhnya dari leher hingga ketiak, kunikmati setiap asam dan kecut tubuh zahra, karena aku tidak akan memperbolehkannya memakai deodorant ataupun minyak wangi sekalipun. Karena tidak ada yang lebih baik selain aroma tubuh abg. Badan zahra pun mulai bergetar tak karuan, nafasnya pun semakin memburu diiringi lenguhan-lenguhan panjang, dan dia pun mengalami orgasme pertama nya. Cairan bening menyembur sangat kencang dari dalam vagina zahra, jok, dashboard hingga karpet mobilku penuh dengan cairan nya. Badan zahra masing bergetar, dia menggoyang-goyangkan pinggulnya dan berharap vibrator tersebut segera copot dari tempatnya, namun sepertinya usaha dia sia-sia. Aku hanya ingin ada yang merasakan penderitaanku kemarin saat melakukan self bondage sialan itu. Lalu aku buka sumpal dimulutnya agar dia bisa bernafas.
Aku : gimana? Enak gak? Liat tuh mobilku basah gara-gara lendir kamu.
Zahra : ahhhh.... ahhh.. mmmhhh.. stttoopp.... kkkaakk... ahhh... ppplleaseeee...
Aku : kok stop? Kan enak bisa orgasme terus hahaha
Zahra : aaakkkhhhh... ahhhhh... pppllease... akkuuuuu....
Belum sempat selesai bicara, zahra sudah orgasme untuk yang kedua kalinya. Namun kali ini ada yang berbeda, cairannya semakin banyak, tubuhnya pun makin bergerak gak beraturan diiringi suara teriakannya yang cukup kencang, kepala nya pun tertunduk lesu dan zahra pun sampai menangis sesunggukan
Zahra : kkkaaakk.... uuudddaaahh... maaatiiinnn.. aaahhhhhh....
Zahra : aaakkkuuu... uuddah.. gak... kkuuaatt.... aakkkkhhh... mmhhh
Aku : iya aku matiin, tapi abis kamu orgasme yang ketiga hahaha
Zahra : jjaaangaann... kkaaakk.. ahhhhh... mmmhhh... ssshhhh... aaahhh
Zahra : kkkaaakkk.... kakkkkkk.... aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.....
Zahra kini berteriak lebih kencang, sehabis teriak dia langsung diam, namun tubuh nya masih menggelinjang karena efek dari orgasme tadi, aku mematikan vibratornya, dan sepertinya zahra pingsan karena kelelahan.
--------------------------------------------------------------------
Aku : zahra, bangun.. cepetan.
Zahra : eh iya kak, ada apa *ngucekmata*
Aku : kamu mau HP gak?
Zahra : emang kakak mau beliin?
Aku : mau, tapi ada syaratnya
Zahra : serius kak? Apatuh syaratnya
Aku : iya. Sekarang kamu copot baju kamu
Zahra : udah nih kak terus ngapain lagi?
Aku : keluar yuk kita foto-foto sebentar
Zahra : kalo ada yang ngeliat gimana?
Aku : pilih nurut apa mau diturunin disini?
Tanpa menjawab, zahra pun langsung ikut turun dengan ku, terlihat raut wajah panik terpancar di muka nya, memang jalanan belum sepenuhnya kosong. Masih ada beberapa kendaraan yang lewat namun sudah jarang.
Zahra : kak jangan lama-lama nanti ketauan
Aku : udah diem, cepet kamu nungging disini, aku mau foto dulu.
Zahra : udah selesai kan kak?
Aku : nyebrang jalan yuk, pemandangan disana bagus
Zahra pun sekarang tidak berani membantah karena takut dengan ancaman ku tadi, sebelum nyebrang, aku sengaja menunggu momen kendaraan yang agak ramai, begitu keadaan jalan mulai ramai, aku menyebrang disusul dengan zahra yang sedari tadi sibuk nutupin payudara dan vagina nya menggunakan tangan. Beberapa orang yang lewat terlihat sangat antusias, bahkan ada yang sampe berhenti dan mengambil beberapa foto.
Aku : udah cepet, kamu berdiri disitu
Zahra : jangan lama-lama kak, pleasee... aku malu
Tanpa disangka zahra pun menangis, lama-kelamaan aku merasa iba juga dengan dia dan segera masuk ke mobil, di sepanjang perjalanan, zahra tidak kuperbolehkan memakai baju, dan tidak lupa memborgol tangannya, dan menyumpal mulutnya dengan celana dalam yang bekas aku pakai tadi, entah apa yang dia rasakan, aku tidak peduli karena dia sekarang adalah slave ku.
Emosi ku memuncak ketika melihat zahra ternyata sedang tertidur, aku langsung meminggirkan mobil dan membangunkannya. Dan untuk mencegah dia tidur kembali, aku pun mengambil vibrator yang kemarin aku beli dan menempelkannya dengan lakban di bagian klitoris zahra, terlihat wajah zahra yang mungkin bisa dibilang panik, karena aku tau bagian klitoris dia lebih sensitif daripada aku, aku setting vibrator tersebut ke mode high dan aku nyalakan.. tiba-tiba badan zahra seperti orang kesetrum.
Aku : wah persis kayak aku kemarin nih.. jangan tidur lagi ya sayang...
Zahra : mmmmhhhh... ahhhhhhh....
Dengan lembut kumainkan kedua putingnya menggunakan jariku, kuhisap dan kugigit lembut kedua puting nya secara bergantian, kuhirup nikmat aroma alami tubuhnya, membuat gairah ku langsung memuncak. Kuendus belakang telinga hingga leher zahra dan kuberikan sedikit hisapan disana. Terlihat zahra memejamkan mata dan seperti nya dia mulai menikmati setiap rangsangan yang dihasilkan oleh vibrator itu. Badannya pun bergerak tidak karuan diiringi desahan-desahannya yang tersumpal kain. Kujilati setiap centi tubuhnya dari leher hingga ketiak, kunikmati setiap asam dan kecut tubuh zahra, karena aku tidak akan memperbolehkannya memakai deodorant ataupun minyak wangi sekalipun. Karena tidak ada yang lebih baik selain aroma tubuh abg. Badan zahra pun mulai bergetar tak karuan, nafasnya pun semakin memburu diiringi lenguhan-lenguhan panjang, dan dia pun mengalami orgasme pertama nya. Cairan bening menyembur sangat kencang dari dalam vagina zahra, jok, dashboard hingga karpet mobilku penuh dengan cairan nya. Badan zahra masing bergetar, dia menggoyang-goyangkan pinggulnya dan berharap vibrator tersebut segera copot dari tempatnya, namun sepertinya usaha dia sia-sia. Aku hanya ingin ada yang merasakan penderitaanku kemarin saat melakukan self bondage sialan itu. Lalu aku buka sumpal dimulutnya agar dia bisa bernafas.
Aku : gimana? Enak gak? Liat tuh mobilku basah gara-gara lendir kamu.
Zahra : ahhhh.... ahhh.. mmmhhh.. stttoopp.... kkkaakk... ahhh... ppplleaseeee...
Aku : kok stop? Kan enak bisa orgasme terus hahaha
Zahra : aaakkkhhhh... ahhhhh... pppllease... akkuuuuu....
Belum sempat selesai bicara, zahra sudah orgasme untuk yang kedua kalinya. Namun kali ini ada yang berbeda, cairannya semakin banyak, tubuhnya pun makin bergerak gak beraturan diiringi suara teriakannya yang cukup kencang, kepala nya pun tertunduk lesu dan zahra pun sampai menangis sesunggukan
Zahra : kkkaaakk.... uuudddaaahh... maaatiiinnn.. aaahhhhhh....
Zahra : aaakkkuuu... uuddah.. gak... kkuuaatt.... aakkkkhhh... mmhhh
Aku : iya aku matiin, tapi abis kamu orgasme yang ketiga hahaha
Zahra : jjaaangaann... kkaaakk.. ahhhhh... mmmhhh... ssshhhh... aaahhh
Zahra : kkkaaakkk.... kakkkkkk.... aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.....
Zahra kini berteriak lebih kencang, sehabis teriak dia langsung diam, namun tubuh nya masih menggelinjang karena efek dari orgasme tadi, aku mematikan vibratornya, dan sepertinya zahra pingsan karena kelelahan.
--------------------------------------------------------------------