Kamis, 05 Mei 2016

Cathleen Kekasih Lesbian ku (Part 2)


Hari ini adalah hari Jum'at, entah mengapa hari jum'at adalah hari yang sangat panas bagiku. Dan kebetulan saja hari ini sedang mati lampu. Ac di kelas tidak ada yang menyala, keringat aku sudah mulai mengucur, ketiak ku sudah mulai basah karena memang aku dan cathleen sudah biasa tidak memakain deodorant, lalu aku mengendus kedalam baju ku, tercium aroma ketiak dan bh yang aku sendiri pun lupa kapan terakhir kali aku mengganti nya, begitu aku melihat cathleen, kondisinya tidak jauh berbeda dengan ku.
Lalu tiba-tiba cathleen menarikku keluar kelas dan menuju gudang di belakang sekolah, sekolah ku saat SMP sangat luas, untuk mencapai gudang kami harus berlari beberapa ratus meter dari gedung utama dan melewati pepohonan yang cukup rimbun. Keringat kami berdua semakin deras mengucur membasahi seluruh seragam kami. Begitu sampai di gudang kami masuk dan terlihat bangku serta meja-meja rusak disana, tiba-tiba cathleen langsung mencium leher dan bibirku dan tangan nya mulai memainkan payudara ku, akupun membalasnya dan mulai membuka kancing seragam cathleen satu persatu dan secara tidak sadar kami berdua sudah telanjang bulat. Kami sudah tidak memikirkan bagaimana nanti jika ada yang melihat. Kami masih terus berciuman dan saling merangsang satu sama lain, kami berbaring dilantai yang sangat kotor dan penuh debu, cathleen yang daritadi mencium bibirku mulai berpindah menciumi leher dan menjilati ketiak ku yang penuh dengan bulu dan keringat. Jari nya terus menari indah di puting kiri dan kanan ku, aku terus mendesah dan sudah lupa kalau sedang berada di sekolah, tangan kanan cathleen mulai menggerayangi klitoris ku, aku hanya bisa memejamkan mata dan mengigit bibirku. Vagina ku mulai basah dan berdenyut, pinggul ku mulai bergoyang dengan sendiri nya, aku merasakan nikmat yang luar biasa. Cathleen mulai menjilati vagina dan lubang anusku. Aku langsung melayang ke langit ketujuh saat cathleen menjilati klitoris ku yang sudah membesar. Tubuhku bergetar hebat dan aku mendesah begitu kencang, toh tidak ada yang akan dengar pikirku saat itu. Tidak lama kemudian aku mengalami orgasme, cathleen menelan semua cairan yang kekuar dari vagina ku, badanku masih lemas dan masih bergetar saat cathleen memainkan jari nya di vaginaku yang sangat sensitif karena mencapai orgasme. Cathleen merubah posisi nya dan berbaring di sebelahku, aku mulai berusaha bangkit dan membalas apa yang telah cathleen lakukan kepadaku. Dan ini pertama kali aku melihat Cathleen telanjang bulat. Kulitnya putih mulus, dengan wajah chinese nya, payudara nya tidak terlalu besar dihiasi puting yang berwarna kecoklatan, vagina nya sudah mulai ditumbuhi bulu walaupun masih sedikit. Aku mulai menjilati lehernya, kulumat semua keringatnya, kuhirup jengkal demi jengkal aroma keringat tubuhnya, aku mulai menjilati ketiaknya yang sedari tadi sudah basah oleh keringat, ku pilin puting nya dan sesekali aku menariknya hingga cathleen berteriak kesakitan. Aku mulai melumat putingnya secara bergantian kiri dan kanan, kuhisap daging nya hingga meninggalkan bekas merah di payudaranya, aku mulai merangsang cathleen dengan menggosokan tanganku ke vagina cathleen, terlihat cathleen begitu menikmati nya dan terus mengeluarkan desahan-desahannya. Sampai akhirnya cathleen juga mengalami orgasme. Seluruh tubuhnya mengejang, dan menggeliat. Tidak puas aku mengerjai cathleen, aku mengambil tali dan cathleen aku angkat agar dia berbaring diatas meja. Cathleen yang sudah lemas hanya bisa pasrah tangan dan kaki nya aku ikat ke masing-masing kaki meja. Saat aku memegang vagina nya, dia langsung mengejang dan berteriak. Karena aku tahu jika habis mengalami orgasme, vagina menjadi sangat sensitif, disentuh sedikit saja rasa geli itu pun langsung menjalar. Untuk menghindari cathleen teriak lagi, akupun menyumpal mulutnya dengan celana dalam milikku. Ntah apa yang dirasakannya, karena sejak perjanjian itu (part 1) aku dan cathleen benar-benar tidak pernah mengganti bh dan celana dalam yang kami kenakan. Bau nya pun sudah sangat menyengat, tetapi itulah yang membuatku semakin terangsang. Aku mulai mendekatkan wajah ku ke daerah vagina cathleen, kuhirup aroma nya dalam-dalam. Aroma kewanitaan dan keringat yang begitu menyengat membangkitkan gairah ku, lidah ku mulai beraksi pada vagina cathleen, jari-jariku mulai masuk menerobos lubang anus nya. Cathleen terlihat menggeliat dan mendesah cukup keras. Terlihat badannya naik turun menghantam meja begitu keras. Kaki meja yang begitu reot bergerak dengan kencang tak kuat menahan berontak yang dilakukan cathleen. Saat akan mencapai orgasme, kupercepat gerakan lidah dan tangan ku. Terlihat badan cathleen mulai membusung keatas dan cathleen menyemburkan cairan putih dan hangat dari dalam vagina nya, kulumat habis semua cairan yang keluar, terlihat dia sedang memejamkan mata dan tubuh nya terus bergetar. Aku buka ikatannya dan celana dalam ku yang menyumpal mulutnya aku lepas. Kini aku harus memakai celana dalam yang basah karena air liur cathleen. Aku mulai memakai seragamku dan celana dalamku yang basah. Awalnya terasa risih namun lama-lama aku terbiasa, aku memakaikan seragam cathleen dan membopong nya menuju uks karena dia belun juga sadarkan diri, lalu aku duduk disamping nya sambil menunggu dia bangun dan tidak lama pun aku tertidur disampingnya, mungkin karena kami kelelahan sehabis bercumbu di gudang tadi.
(PART 3)
Jika ada yang ingin mengirim cerita, bisa kirim ke aku di
Twitter : @fotoketiak
Gmail.  : renatazivillia@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar