Minggu, 24 Juli 2016

Renata (Part 3) : Slave Exhibitionist

Ketika di tengah perjalanan pulang, sekarang sudah jam 02.00 pagi, jalanan sangat sepi, dan aku baru ingat kalau zahra tidak mempunyai HP, otak ku tiba-tiba memberikan sinyal, mungkin bisa dibilang semacam ide jahat, karena anak-anak seumuran Zahra gini gampang banget buat dibujuk, apalagi dibujuk pake Hp, lalu aku langsung memberhentikan mobil di depan sebuah taman di kota B.
Aku : zahra, bangun.. cepetan.
Zahra : eh iya kak, ada apa *ngucekmata*
Aku : kamu mau HP gak?
Zahra : emang kakak mau beliin?
Aku : mau, tapi ada syaratnya
Zahra : serius kak? Apatuh syaratnya
Aku : iya. Sekarang kamu copot baju kamu
Zahra : udah nih kak terus ngapain lagi?
Aku : keluar yuk kita foto-foto sebentar
Zahra : kalo ada yang ngeliat gimana?
Aku : pilih nurut apa mau diturunin disini?
Tanpa menjawab, zahra pun langsung ikut turun dengan ku, terlihat raut wajah panik terpancar di muka nya, memang jalanan belum sepenuhnya kosong. Masih ada beberapa kendaraan yang lewat namun sudah jarang.

Zahra : kak jangan lama-lama nanti ketauan
Aku : udah diem, cepet kamu nungging disini, aku mau foto dulu.
Zahra : udah selesai kan kak?
Aku : nyebrang jalan yuk, pemandangan disana bagus

Zahra pun sekarang tidak berani membantah karena takut dengan ancaman ku tadi, sebelum nyebrang, aku sengaja menunggu momen kendaraan yang agak ramai, begitu keadaan jalan mulai ramai, aku menyebrang disusul dengan zahra yang sedari tadi sibuk nutupin payudara dan vagina nya menggunakan tangan. Beberapa orang yang lewat terlihat sangat antusias, bahkan ada yang sampe berhenti dan mengambil beberapa foto.






Aku : udah cepet, kamu berdiri disitu
Zahra : jangan lama-lama kak, pleasee... aku malu
Tanpa disangka zahra pun menangis, lama-kelamaan aku merasa iba juga dengan dia dan segera masuk ke mobil, di sepanjang perjalanan, zahra tidak kuperbolehkan memakai baju, dan tidak lupa memborgol tangannya, dan menyumpal mulutnya dengan celana dalam yang bekas aku pakai tadi, entah apa yang dia rasakan, aku tidak peduli karena dia sekarang adalah slave ku.
Emosi ku memuncak ketika melihat zahra ternyata sedang tertidur, aku langsung meminggirkan mobil dan membangunkannya. Dan untuk mencegah dia tidur kembali, aku pun mengambil vibrator yang kemarin aku beli dan menempelkannya dengan lakban di bagian klitoris zahra, terlihat wajah zahra yang mungkin bisa dibilang panik, karena aku tau bagian klitoris dia lebih sensitif daripada aku, aku setting vibrator tersebut ke mode high dan aku nyalakan.. tiba-tiba badan zahra seperti orang kesetrum.

Aku : wah persis kayak aku kemarin nih.. jangan tidur lagi ya sayang...
Zahra : mmmmhhhh... ahhhhhhh....
Dengan lembut kumainkan kedua putingnya menggunakan jariku, kuhisap dan kugigit lembut kedua puting nya secara bergantian, kuhirup nikmat aroma alami tubuhnya, membuat gairah ku langsung memuncak. Kuendus belakang telinga hingga leher zahra dan kuberikan sedikit hisapan disana. Terlihat zahra memejamkan mata dan seperti nya dia mulai menikmati setiap rangsangan yang dihasilkan oleh vibrator itu. Badannya pun bergerak tidak karuan diiringi desahan-desahannya yang tersumpal kain. Kujilati setiap centi tubuhnya dari leher hingga ketiak, kunikmati setiap asam dan kecut tubuh zahra, karena aku tidak akan memperbolehkannya memakai deodorant ataupun minyak wangi sekalipun. Karena tidak ada yang lebih baik selain aroma tubuh abg. Badan zahra pun mulai bergetar tak karuan, nafasnya pun semakin memburu diiringi lenguhan-lenguhan panjang, dan dia pun mengalami orgasme pertama nya. Cairan bening menyembur sangat kencang dari dalam vagina zahra, jok, dashboard hingga karpet mobilku penuh dengan cairan nya. Badan zahra masing bergetar, dia menggoyang-goyangkan pinggulnya dan berharap vibrator tersebut segera copot dari tempatnya, namun sepertinya usaha dia sia-sia. Aku hanya ingin ada yang merasakan penderitaanku kemarin saat melakukan self bondage sialan itu. Lalu aku buka sumpal dimulutnya agar dia bisa bernafas.
Aku : gimana? Enak gak? Liat tuh mobilku basah gara-gara lendir kamu.
Zahra : ahhhh.... ahhh.. mmmhhh.. stttoopp.... kkkaakk... ahhh... ppplleaseeee...
Aku : kok stop? Kan enak bisa orgasme terus hahaha
Zahra : aaakkkhhhh... ahhhhh... pppllease... akkuuuuu....
Belum sempat selesai bicara, zahra sudah orgasme untuk yang kedua kalinya. Namun kali ini ada yang berbeda, cairannya semakin banyak, tubuhnya pun makin bergerak gak beraturan diiringi suara teriakannya yang cukup kencang, kepala nya pun tertunduk lesu dan zahra pun sampai menangis sesunggukan
Zahra : kkkaaakk.... uuudddaaahh... maaatiiinnn.. aaahhhhhh....
Zahra : aaakkkuuu... uuddah.. gak... kkuuaatt.... aakkkkhhh... mmhhh
Aku : iya aku matiin, tapi abis kamu orgasme yang ketiga hahaha
Zahra : jjaaangaann... kkaaakk.. ahhhhh... mmmhhh... ssshhhh... aaahhh
Zahra : kkkaaakkk.... kakkkkkk.... aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.....
Zahra kini berteriak lebih kencang, sehabis teriak dia langsung diam, namun tubuh nya masih menggelinjang karena efek dari orgasme tadi, aku mematikan vibratornya, dan sepertinya zahra pingsan karena kelelahan.

--------------------------------------------------------------------

Renata (Part 2) : Self Bondage & Slave

Ketika aku menekan tombol on, aku sangat kaget karena getaran yang dihasilkan dalam mode high, karena reflek, aku secara tidak sengaja melemparkan remot tersebut. Aku bingung dan takut, disisi lain getaran yang ditimbulkan sangat kuat dan langsung merangsang bagian klitorisku, aku berteriak karena tidak kuat menahan geli nya.
"Mmmmhhhhh... mhhhhhhh" seluruh badanku langsung gemetar hebat, mataku membelalak, aku mendapat orgasme pertama ku kurang dari satu menit, cairan bening mulai keluar dari vagina ku, disusul rasa geli dan nikmat yang tertahankan, tubuhku bergetar seperti disengat listrik, aku tidak kuat menahan geli di vaginaku, karena sehabis orgasme, vagina ku menjadi sangat sensitif, disentuh saja cukup membuatku menggelinjang, ingin sekali rasanya aku mematikan vibrator sialan ini dan berteriak meminta tolong, namun semua itu mustahil, badanku bergetar tidak karuan, aku menggoyangkan pinggangku dan berharap vibrator itu copot, namun sia-sia, dan es yang membekukan kunci ku belum cair sama sekali, karena dinginnya udara pada malam hari. Aku berteriak dan meronta-ronta seperti orang gila dan berharap ada yang menolong untuk mematikan vibrator ini, rasa geli yang tidak bisa ditahan lagi, sulit diungkapkan dengan kata-kata, bagi kalian para wanita yang sudah pernah merasakan getaran vibrator bermode high, pasti mengerti bagaimana geli nya vagina kalian, dan pasti kalian akan bertingkah seperti orang gila, meronta-ronta dan berteriak. Tidak terhitung berapa kali aku sudah orgasme, badanku masih bergetar karena terus-terusan dirangsang oleh vibrator, dan aku sudah tidak bergerak lagi karena lemas, vaginaku sudah mulai ngilu dan mati rasa. Dan kandangku kini dibanjiri oleh cairan yang keluar dari vagina ku, dan akhirnya akupun tidak sadarkan diri.


--------------------------------------------------------------------

Waktu itu hari sudah siang, dan aku dibangunkan oleh sinar matahari yang menyilaukan. Dan aku baru ingat kalau aku tertidur di dalam kandang dalam posisi yang masih terikat. Aku melihat sekeliling dan aku kaget, karena cairan dari vaginaku yang cukup banyak menggenangi kandang, seluruh tubuhku masih lemas dan mati rasa, vibrator ini masih bergetar namun pelan, mungkin karena baterai nya mau habis pikirku. Dan kini es yang membekukan kunci ku sudah mencair, dengan sangat hati-hati aku mulai membuka borgol di tangan dan kaki, disusul yang lainnya. Klitoris ku terlihat memerah dan membengkak, lalu aku mencoba berdiri, dan saat aku menyentuh klitoris ku, tubuhku langsung lemas dan jatuh, aku langsung bangkit dan menuju kedalam rumah.

--------------------------------------------------------------------

Hari ini aku tidak ada jadwal perkuliahan. Sambil menikmati makanan, aku kembali membaca-baca thread yang berhubungan dengan bondage, karena aku baru tau ada aliran semacam ini. "Aku gak akan pernah ngelakuin self bondage lagi pake vibrator" gerutu ku dalam hati. Karena takut kejadian yang sama terulang. Setelah lagi asik-asik membaca, aku dibuat bingung dengan kategori di forum tersebut yang berjudul "Slave" karena yang aku tau, slave itu adalah budak. "Apa yang mereka lakuin sama budak?" Tanyaku, tanpa berfikir panjang, aku langsung klik kategori tersebut, dan melihat pemandangan yang sama dengan video bondage ku yang kemarin, namun yang membedakan adalah disitu terlihat seseorang wanita lainnya yang sedang memegang cambuk, dan aku baru paham kalau yang dimaksud budak itu adalah budak untuk seks, bukan budak untuk bekerja. Melihat video itu libido naik lagi, ingin sekali rasanya masturbasi namun sepertinya mustahil, vagina ku masih terasa ngilu karena vibrator sialan itu. Lalu aku berfikir, "gimana caranya aku mendapatkan slave ku". Lalu aku scroll kebawah untuk membaca komentarnya dan secara tidak sengaja menemukan jawabanku. Disitu terlihat ada seorang wanita bernama Zahra menuliskan komentar "Ada yang mau jadi master saya? Saya siap asal biaya hidup saya ditanggung"
"Wah, rezeki nih" pikirku dalam hati. Tanpa basa basi, aku langsung menghubungi nya via skype, yang nggak tau skype, jadi skype itu aplikasi video call. Dan tiba-tiba dilayar laptopku muncul sesosok wanita manis, berlesung pipi, berambut hitam panjang yang sedang menyapaku dengan senyum ramahnya.
Zahra : "Halo kak.."
Aku : "Halo juga, ini Zahra kan?"
Zahra : "Iya kak, kok kakak tau nomer telfon dan skype aku?"
Aku : "Iya kamu yang komentar pengen jadi slave itu kan?" Mendengar perkataanku barusan, Zahra langsung tertunduk, sepertinya karena dia malu.
Aku : "udah gausah mali, gimana kamu udah dapet masternya?"
Zahra : "mmm udah sih kak"
Aku : "yah padahal aku minat lho"
Zahra : "serius kak?" Wajah zahra begitu bersemangat dan sesekali melempar senyum manisnya kepadaku.
Aku : "iya, tapi berhubung kamu udh dapet, ya mau gimana lagi.. udahh dulu ya, byee.."
Zahra : "tunggu kak..."
Aku : "iya kenapa?"
Zahra : "karena aku dapet master cowok, jadinya takut, kayaknya mendingan sama kakak deh"

Setelah melalui obrolan yang begitu panjang, yang aku tau dia berdomilisi di kota kembang, dan aku sendiri berada di ibukota, dan setelah aku tanya kenapa dia ingin jadi slave, dia mengatakan karena dia capek harus bekerja untuk biaya sekolah, ibu nya seorang TKW, dan bapaknya entah kemana, mendengar cerita itu aku jadi sedih dan kasihan, karena masa laluku yang begitu kelam juga seperti dia. Akhirnya kami bertukar pin bb dan aku berjanji akan menjemputnya hari ini juga.
Aku : "oke hari ini aku jemput ya, jam 8 malam di mall X."
Zahra : "siap kak, nanti aku kabarin kalau udah sampe"
Aku : "dan satu hal lagi, kalo emang kamu serius, aku pengen kamu nanti nggak pake bh dan celana dalem waktu ketemu aku, dan untuk kode baju nya kamu harus pake tanktop dan celana hotpants."
Zahra : "tapi kak..."
Aku : "kamu serius gak? Kalo serius gausah pake tapi-tapi!"
Zahra : "iya kak"

Percakapan via skype selesai. Sekarang waktu menunjukan jam 4 sore, aku langsung bersiap-siap menuju kota B untuk menjemput zahra.

--------------------------------------------------------------------

Sampai disana, karena jam masih menunjukan jam 19.30, aku memutuskan untuk mencari makan dulu dan berkeliling di dalam mall.
"Kriiinnngg... kringggg...."
Begitu sedang asik makan, tiba-tiba hp ku berdering, dan yang aku tau nomer ini adalah nomer telfon umum.
Aku : "halo ini siapa ya? Kok nelfon pake telfon umum?"
Zahra : "ini aku kak, Zahra"
Aku : "oh zahra, hp kamu kemana?"
Zahra : "tadi aku jual kak, buat bayar kontrakan terakhir, kakak sekarang dimana? Aku udah di depan mall nya"
Aku : "oh aku lagi makan di restaurant X, kamu kesini aja"
Zahra : "oke kak aku kesana"

Saat ini aku sedang berada di cabang restaurant milikku, karena sudah lama sekali aku tidak kesini, dan saat ini aku sedang mengobrol dengan manager disini, dan kebetulan managernya adalah Diana sahabatku, hampir di seluruh cabang restaurant ku manager nya adalah sahabat2 ku sendiri, karena kita sudah saling dekat dan percaya.
Saat sedang mengobrol, dihadapanku terlihat seorang gadis yang masih sangat belia, mengenakan tanktop berwarna biru dan celana hotpants, dan tidak salah lagi, ini adalah Zahra, terlihat puting yang samar-sama menjiplak di tanktopnya sukses membuat vagina ku basah.
Aku : "Zahraaa... sini... sini..."
Zahra : "halo kak renata"
Diana : "ini siapa ren?"
Aku : "oh iya, kenalin ini temen baruku Zahra"
Zahra : "halo kak diana"
Diana : "ren lo jadi mau liat laporan keuangannya?"
Aku : "jadi lah di"
Zahra : "lho... kak renata kerja disini? Kok kenal sama managernya?"
Diana : "Renata itu yang punya restaurant ini dek, cabang nya banyak, duitnya juga banyak, jadi kalo mau apa2 bilang aja, dia nggak pelit kok hahaha"
Zahra : "serius...?"
Diana : "mau bukti? Tanya ke kasir deh"
Aku : "dianaaaa... sialan lo buka2 kartu gue, kamu udah makan? Pesen aja sepuasnya gratis kok"
Zahra : "asiikk.. makan gratis"
Sambil menunggu makanan datang, akupun mengobrol berdua dengan zahra untuk mengulik informasi lebih lanjut.
Aku : "kamu bener-bener serius mau jadi slave aku?"
Zahra : "iya kak aku serius, asalkan aku bisa sekolah lagi"
Aku : "kalo itu kamu gaperlu khawatir, oiya, syarat yang tadi aku kasih udah dilakuin? Coba angkat tanktop kamu"
Zahra : "tapi kak, disini rame aku malu"
Aku : "yaudah gajadi deh kalo gitu!"
Zahra : "nih kak"

Aku hanya bisa tertegun melihat payudara mungil zahra, kulitnya putih mulus, dan memiliki puting berwarna kecoklatan dan yang bikin gairah ku naik adalah saat ku perhatikan ketiak nua, sepertinya ia lupa untuk cukuran dan sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu pendek di ketiaknya, situasi disini sangat ramai, dan aku yakin ada beberapa orang yang mendapat rezeki nomplok dapet tontonan payudara gratis dari gadis berumur 14 tahun.

Aku : "coba kamu sini duduk disamping aku"

Tangan ku mulai meraba bagian celana zahra, vagina nya begitu mungil, dan belum ditumbuhi bulu yang lebat, saat aku meraba dan mengelus-elus bagian klitoris nya, zahra tiba2 memelukku dan berteriak
"Awwwww...."
"Sssttt jangan teriak, disini rame lho"
Aku melanjutkan mengelus-elus vagina zahra, dan tangan kananku memainkan putingnya secara lembut.
"Sshhh.. ahhh... ahhhh"
Desahan zahra membuat gairahku naik, zahra terus memeluk ku dan menempelkan jidatnya di pundakku, badannya mulai bergerak tak beraturan, nafasnya pun kian memburu, keringat terlihat jelas menetes di wajah zahra. Dan yang membuat aku bernafsu adalah, zahra tidak memakai deodorant... karena aroma keringatnya tercium olehku, saat sedang asik mengendus bau ketiak zahra, tiba-tiba dia memelukku lebih erat lagi sambil mendesah panjang, badannya bergetar hebat, orang-orang di sekitar memperhatikan tingkah kami lalu pergi, tangan ku kini basah dan terasa hangat karena cairan yang keluar dari vagina zahra, celana hotpants yang dipakai zahra pun sampai basah dan cairannya perlahan menetes di seluruh kakinya hingga lantai.

Diana : "ternyata lo belom berubah juga ya hahahaha" tiba-tiba diana datang menghampiri kami, diana tertawa begitu kencang, hingga seluruh karyawan resto memandang kearah kami.
Aku : "ah sialan, jangan berisik dong hahaha"
Aku melihat zahra masih memelukku dan masih mengatur nafas.
Diana : "liat tuh kasian anak orang badannya sampe gemeter gitu, celana nya juga basah kuyup"
Aku : "wah iya, celana nya sampe basah semua gini. Gimana nih?"
Diana : "udah beliin baju di toko sebelah aja, jangan lupa beliin gue satu ya"
Aku : "bener juga.. yeee bisa aja modusnya hahaha, yuk zahra kita ke toko sebelah nyari baju"

Dan akupun jalan bersama zahra ke toko sebelah resto kami, zahra terlihat jalan dengan malu-malu, beberapa orang memperhatikan kami dengan bingung, saat sampai mataku langsung tertuju dengan dress putih yang bagian punggungnya tidak tertutupi, dan sangat pendek sekali, aku pikir ini cocok, jadi aku langsung membelikannya dan menyuruh zahra dan tidak lupa aku membelikan baju juga untuk diana, karena dia sahabatku dan juga dia bekerja cukup baik, setelah pamitan aku langsung bergegas pulang menuju jakarta bersama slave baru ku.

"Cerita baru saja dimulai, siap-siap buat kendorin celana ya hehehe" -Renata

-----------------------Bersambung------------------------

Jumat, 22 Juli 2016

Renata (Part 1) : Prolog

Halo para pembaca semuanya, kali ini aku mau berbagi cerita hasil karanganku, kuharap kalian menyukai cerita karanganku ini.
Sebelum masuk ke cerita, admin cuma mau ngasih tau kalo cerita kali ini tidak semuanya tentang seks, jadi ada drama, konflik dll. Jadi agar kita tidak jenuh membaca nya. Terima kasih -mimin

Namaku adalah Renata Zivillia, kalian bisa memanggilku Renata, umurku saat ini adalah 22 tahun, aku adalah seorang mahasiswi jurusan hukum di salah satu Universitas negeri no.1 di Indonesia, dan aku adalah pemilik sebuah restaurant yang kini telah memiliki cabang di hampir seluruh Indonesia dan beberapa di luar negeri. Di umur yang terbilang sangat muda ini, aku sudah sukses dan menciptakan banyak lapangan kerja.


Perawakan tubuhku, aku memiliki rambut lurus berwarna hitam kepirangan, mataku sipit karena memang ayahku keturunan chinnese, kulitku putih mulus tanpa ada luka sedikitpun di tubuhku, tinggi ku 168cm, ditambah tubuh seksi, payudara berukuran 36B dan kaki yang jenjang, banyak dari teman-teman ku yang memanggilku dengan sebutan bidadari kampus. Banyak lelaki yang menggodaku bahkan menembakku untuk menjadi pacarnya, namun semuanya aku tolak, bukan karena mereka jelek atau yang lainnya, tapi karena aku suka dengan perempuan (lesbian), salah satu hal yang membuat aku menjadi lesbian adalah karena ayahku yang mencampakkan mamahku dan lebih memilih menceraikannya dan tinggal dengan istri muda nya, bahkan ketika mamahku telah tiada, dia datang bersama istri mudanya. Hal itulah yang membuat aku takut untuk berhubungan dengan laki-laki dan hal itulah yang membuat aku terus berusaha keras untuk hidup hingga se sukses sekarang. Aku sudah bisa mempunyai rumah, apartemen, dan mobil hasil jerih payahku sendiri.

--------------------------------------------------------------------

Siang itu selepas pulang kampus, seperti biasa aku langsung menuju ke cafe yang aku miliki di dekat kampus. Dan aku mengeluarkan sebuah laptop untuk berburu foto, oiya selain lesbian, aku juga mengidap fetish yaitu aku menyukai bagian ketiak wanita, dan aku mempunyai akun twitter @fotoketiak yang di khususkan untuk share foto-foto ketiak wanita. Ketika sedang mencari-cari foto dan video, aku melihat salah satu video dimana ada seorang wanita yang tangan dan kaki nya sedang diikat hingga tidak bisa bergerak,  dan vagina nya sedang dirangsang menggunakan vibrator. Namun yang anehnya dia melakukan semuanya itu sendirian. Awalnya aku biasa saja melihat video tersebut, namun lama kelamaan, badanku terasa sangat panas dan terangsang. Aku membuka blazer, tanktop yang aku pakai, dan rok pendek diatas lutut pun tanpa sadar sudah terlepas, kini aku hanya memakai bh dan celana dalam. Aku membuka seluruh pakaian dalamku dan kini aku sudah benar-benar bugil. Aku mulai meraba-raba payudaraku yang ranum dengan lembut. Aku mulai memilin-milin putingku yang berwarna kecoklatan secara halus dan perlahan.

"Sssshhhhh... ahhhhhh..." tanpa sadar tangan kananku sudah berada di selangkanganku

 dan mulai meraba-raba clitoris ku, "ahhhh... ahhh... shhhh..." suara yang aku keluarkan begitu keras, namun aku tidak perlu khawatir, karena ruanganku kedap suara dan semua karyawanku adalah wanita. "Ssshhh... ahhhh... terus sayang... aku mau keluar..." semakin cepat aku menggosok klitoris ku, pinggulku naik turun mengikuti irama dan rangsangan yang tercipta, tubuhku mulai mengejang dan bergetar hebat, keringat mulai membasahi seluruh tubuhku, suara-suara desahan pun semakin keras, begitupula kedua putingku yang sedari tadi aku mainkan dengan jariku. Dan yang aku tau, sebentar lagi aku akan mengalami orgasme, cairan hangat mulai membasahi bibir vagina dan pahaku hingga kursi dan lantai pun juga ikut basah. "Ahhhh... ahhhh... ahhh... terusss... aku... kelu..."
Belum selesai aku menuntaskan orgasme pertamaku, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan ku, aku mulai panik dan tidak akan sempat mengenakan pakaianku, aku langsung mengambil blazer dan menutupi tubuh atasku, dan tubuh bagian bawahku aku sembunyikan dibawah meja agar tidak terlihat dari depan. Karyawanku yang mengantar kopi terlihat kebingungan memandangku.
Badanku sesekali masih tampak bergetar karena orgasme ku tadi. Vaginaku masih terasa ngilu dan sangat sensitiv, jika bagian clitoris ku tersentuh, badanku langsung bergetar karena rasa nikmat dan geli yang begitu luar biasa. Perasaanku saat itu adalah campur aduk, antara takut dan benar terangsang. Aku takut ketahuan oleh karyawanku. Namun seperti nya doa ku dikabulkan dan karyawanku tidak mengetahui nya dan langsung pergi meninggalkan ruangan ku. Setelah selesai, aku mulai membersihkan sisa-sisa cairan orgasme ku tadi dan aku langsung searching di internet tentang video tadi, dan aku menemukan kata "self bondage" dan sepertinya aku mulai tertarik dengan aliran yang satu ini, disitu juga tertulis tutorial untuk melakukannya. Dan alat-alat yang diperlukan pun cukup unik, yaitu 3 buah borgol, 1 buah vibrator kapsul, 1 buah anal plug, 2 buah tali pramuka, 1 buah lakban, dan yang unik disini tertulis 1 buah celana dalan bekas pakai. Aku mulai bingung untuk apa sebuah celana dalam bekas, dan tanpa pikir panjang aku langsung mencari semua barang yang aku perlukan di internet dan membelinya secara online, karena tidak mungkin aku datang langsung ke toko nya. Semua barang sudah kupesan dan penjual bilang akan sampai hari ini juga pada malam hari. Sesudah itu aku langsung pulang menuju rumah karena hari sudah semakin sore dan aku sudah tidak sabar untuk melihat barang pesananku. Aku langsung masuk ke mobil dan jalan menuju rumah, seperti biasa, aku selalu telanjang bulat saat menyetir mobil dan tidak pernah menyalakan AC walaupun cuaca diluar sangat panas, karena aku suka mencium bau keringat ku sendiri terutama di bagian ketiak, dan aku tidak pernah memakai deodorant.

--------------------------------------------------------------------

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 21.00 dan aku baru saja sampai dirumah, karena perjalanan dari kampus ke rumah yang begitu jauh ditambah macet, jadi membutuhkan waktu berjam-jam. Aku melihat sekeliling dan memastikannya aman sebelum aku membuka pintu garasi, karena tubuhku telanjang dan aku tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena aku sangat menjaga keperawananku. Begitu aman aku langsung membuka pintu dan memakirkan mobilku di garasi. Begitu ingin masuk kerumah, aku dikejutkan dengan sebuah kardus yang cukup besar yang berada di depan pintu, setelah aku cek aku merasa sangat senang karena semua barang pesananku sudah sampai tepat pada waktunya.
Aku langsung masuk dan melihat isi dari kardus tersebut, terlihat 3 buah borgol besi dengan bulu-bulu berwarna ungu di sekeliling borgolnya, aku langsung mencobanya di kaki dan ternyata kunci nya cocok. Baru mencoba nya saja aku langsung terangsang, putingku mulai mengeras. Tanpa basa-basi aku langsung mencoba tutorial yang tadi sudah aku print. Hal pertama yang harus aku lakukan adalah mengikat kedua ujung kunci tersebut dengan tali, lalu dimasukkan kedalam gelas yang sudah diisi oleh air dan dibekukan terlebih dahulu di dalam freezer, hal kedua yang harus kulakukan adalah menyiapkan tempat yang ada tiang di kedua sisi nya, fungsinya adalah untuk mengikat kedua kaki dan kebetulan di halaman belakang aku mempunya kandang anjing permanent yang cukup besar, namun tidak tinggi, jadi harus merangkak hingga bisa masuk dan jangan harap bisa berdiri didalamnya, untuk jongkok pun tidak bisa, karena terlalu pendek. 30 menit berlalu, aku mengecek freezer ternyata kunci ku sedah beku bersama dengan air tadi lalu aku langsung membaca tutorial selanjutnya. Disitu tertulis untuk menuju lokasi yang tadi disuruh, aku langsung menuju ke kandang anjing dan masuk kedalamnya, tidak lupa semua peralatan aku bawa. Ternyata kunci yang dibekukan tadi untuk menahanku agar tidak membuka borgol sebelum es tersebut sepenuhnya mencair , berikutnya disitu tertulis aku disuruh menyumpal mulutku dengan celana dalam bekas dan melapisinya dengan lakban, aku sudah menyiapkan celana dalam yang tadi aku pakai, awalnya aku ragu dan jijik namun otak ku sudah sangat bernafsu, setelah selesai aku mengetes suaraku, "mmmmhhhh...mmmhhh..." hanya pelan yang bisa terdengar, berikutnya aku disuruh mengangkang dan mengikat masing2 pahaku ke besi-besi tadi hingga kakiku tidak bisa rapat. Setelah selesai, aku tes dan memang benar, jangankan untuk merapatkan kaki, untuk menggerakannya saja sudah susah. Selanjutnya aku disuruh untuk memborgol kedua pergelangan kakiku ke besi tadi, dan sekarang posisi kakiku mengangkang memamerkan bibir vagina ku yang mulus tanpa bulu dan berwarna pink. Selanjutnya aku disuruh meletakkan vibrator kapsul tadi di bagian klitoris dan menahannya dengan lakban, aku menghabiskan seluruh lakban ku untuk menahan vibrator tersebut, dan aku disuruh memegang remotnya. Hal terakhir yang harus aku lakukan adalah memborgol tangan ku sendiri. Setelah selesai semua, yang harus aku lakukan kini adalah menyalakan vibrator tersebut menggunakan remote yang tadi. Dan......

------------------------Bersambung------------------------

Sabtu, 28 Mei 2016

Perjalananku Menjadi Lesbian part.2

Gue, Niken dan Wulan, ketika hubungan kami makin erat, dimana ada pertemuan, disitu pasti akan ada perpisahan. Itulah yang gue dan Niken alami sekarang. Wulan secara mendadak berenti dari kuliahnya dan memutuskan untuk tinggal di tanah kelahiran untuk merawat nyokap nya yang sakit-sakitan. Dengan berat hati gue dan niken nganterin wulan sampe bandara dan ngobrol-ngobrol untuk yang terakhir kalinya.
"Sya, gue tau lo lebih tua dari niken, jadi gue titip dia ya, jaga dia, lo boleh anggap dia adik lo ataupun pacar lo, janji ya sama gue."
Dengan mata berkaca kaca, gue dan niken sebisa mungkin menahan air mata karena gue gak mau ngeliat wulan jadi sedih. Akhirnya wulan pergi meninggalkan kami berdua yang masih duduk terdiam di bandara.


Di dalem mobil, gue liat Niken selalu menatap keluar jendela sambil sesekali selfie pake hp nya, suasana jadi hening, gue dan niken sibuk sendiri2, gue sibuk nyetir, dia sibuk selfie2. Sampe akhirnya niken ngebuka pembicaraan duluan.
"Sya, gue selalu penasaran deh gimana rasanya jadi master. Lo udah pernah nyoba belom?"
"Ya gue sih belom pernah nyoba, tapi gak mau ah, gue ini kan kakak lo, masa gue jadi slave lo sih hahaha"
"Ya nggak mungkin lah sya, orang yang udah gue anggep kayak kakak sendiri gue jadiin slave, jadi gimana mau nyoba gak sya?"
"Ya gue sih pengen nyoba, tapi siapa yang mau jadi slave? Kayaknya nggak ada deh"
"Gue sih punya rencana sya, tapi kayaknya agak gila deh, gimana kalo kita nyulik orang aja, anak sma kek atau cabe2an juga nggak apa2"
"Ah gilaa lo ken, ntar kalo orang tua nya nyariin terus lapor polisi gimana?"
"Kita nyari nya di sekolahan, nanti kita minta data anak2 yang udah yatim piatu dari sekolahan"
"Terus alesan kita minta data itu gimana?"
"Ya bilang aja kita mau bantu, lagian kan uang hasil bisnis kita gak mungkin abis cuma buat biayain 1 orang"
"Wah pinter banget deh adek gue yang 1 ini"
Oiya gue lupa jelasin kalo gue, niken dan wulan ini punya perusahaan. Penghasilan kita pun bisa dibilang sangat besar.
Tanpa pikir panjang, kita pun mendatangi salah satu SMA di jakarta. Setelah ngobrol panjang lebar sama kepala sekolah dan nyoba buat meyakinkan, akhirnya kepala sekolah mau ngasih liat data2 siswi nya. Setelah dicari2, ketemu juga ternyata, nama nya Amel, kata kepala sekolah, bokap sama nyokap nya dia udah cerai, dan sekarang dia nge kost sendiri di jakarta, dia kerja sampingan jadi pelayan cafe buat menuhin kebutuhannya sehari hari. Anaknya cukup cantik, dengan rambut hitam panjang, kulit putih bersih dan ada lesung pipi. Setelah minta alamat kost nya, kami pun berterima kasih dan pamit ke kepala sekolahnya.  Kami pun menunggu dia di depan sekolahnya sampai jam pulang tiba. Kami mengikuti dia pulang ke kostan nya dan tempat kerja nya. Ternyata dia bekerja di sebuah cafe, dan cafe itu adalah milik kita bertiga.
"Ini serius dia pegawai kita ken?"
"Iya sya, gue juga baru tau, kan biasanya wulan yang sering ngontrol di cabang ini"
"Yaudah masuk yuk!"
Begitu kami masuk dan duduk, kami disambut hangat oleh para pegawai kami.
"Selamat siang mbak"
"Selamat datang mbak shasya dan mbak niken, tumben nih kesini, biasanya mbak wulan yang sering kesini"
"Iya nih mbak, wulan nya sekarang udah pindah jadi saya sama shasya deh yang kesini"
"Oh begitu mbak, mau dihidangkan apa mbak?"
"Saya kopi aja deh mbak, kalo niken bikinin jus aja, oiya ntar saya mau yang nganterin kesini pegawai saya yang nama nya amel ya"
"Iya mbak"
Setelah sekitar 15 menunggu, akhirnya amel datang mengantarkan pesanan kami berdua.
"Lo yang nama nya amel ya?"
"Iya mbak betul"
Amel... Ternyata dia lebih cantik dari foto nya, badan nya semok, dengan payudara dan pinggul yang ranum, kulitnya putih, ukuran payudara kira 32b.
"Duduk sini dulu mel kita mau ngomong"
"Ada apa ya mbak?"
"Lo baru ya kerja disini?"
"Iya mbak, baru 2 bulan saya kerja disini, tolong mbak, kalo saya ada salah jangan pecat saya, saya bener2 butuh pekerjaan ini buat biaya hidup saya"
"Tenang aja lo gak ada salah kok, gue sama niken juga tau kalo lo ngekost sendiri dan kerja untuk menuhin biaya hidup lo"
"Iya bener kata shasya, jadi berhubung lo adalah pegawai kita, jadi akan kita bantu kok."
"Maksudnya bantu gimana mbak?"
"Jadi gini, kita bisa nanggung semua keperluan lo, dari makan, tempat tinggal, biaya sekolah dan lainnya, asal lo mau jadi slave kita."
"Maksud nya slave itu apa mbak? Saya masih nggak ngerti"
"Lo punya hape nggak?, nanti gue kasih file sama video biar lo tau slave itu apa"
"Saya gak punya hp mbak, baru dijual buat bayar uang kost."
"Yah sya dia gak punya hape, gimana dong?"
"Gini aja ken, nih mel lo sekarang bawa hape gue, disitu udah ada video2 tentang slave, jadi nanti lo tonton terus nanti gue telfon buat kelanjutannya."
"Ini serius mbak hp nya buat saya? Nanti mbak pake apa?"
"Iya mel, gue masih ada 1 lagi kok, tenang aja. Yaudah gue sama niken sekarang cabut dulu ya, nanti gue telfon"
"Eh iya mbak.. Makasih banyak ya mbak."
Setelah itu gue dan niken langsung pulang kerumah.
"Kayaknya rencananya bakalan gagal nih ken, kalo dia gak mau gimana?"
"Ya kita culik aja sya dia pas pulang sekolah, kita iket terus kita bawa kerumah."
"Terserah deh ken, gue ikutin lo aja hahaha"
Jam sudah menunjukan pukul 20.00, pas gue mau nelfon si amel ternyata dia nelfon gue duluan.
"Halo... Selamat malam mbak shasya"
"Eh amel, jadi gimana mel, udah ditonton video nya?, trus gimana keputusannya?"
"Udah mbak, maaf banget mbak tapi saya nggak mau ngelakuin kayak gitu. Maaf banget ya mbak, tapi tolong jangan pecat saya mbak"
"Oh gitu, tapi yakin nih gak akan nyesel?"
"Nyesel gimana mbak?"
"Tut...tut...tut..."
Telfon langsung gue tutup dan gue ngasih tau niken kalo dia gak mau. Dan akhirnya gue dan niken akan ngejalanin plan b. Malem itu juga gue hunting celana dalem cewek yang dari besi dan ada gemboknya, sementara niken dia manggil tukang las buat dibikinin semacam sel di belakang rumah. Gak butuh waktu lama sel nya pun jadi dan gue masih nunggu pesenan datang, kata yang jual sebenernya gak bisa hari ini juga dianterin, tapi berhubung gue bilang akan bayar 5x lipat, gak pake alesan lagi dia langsung meluncur ke rumah gue.


Berhubung tukang nya mengerjakannya malem, jadi baru jadi pas pagi hari nya, dengan bayar 2x lipat, membuat pekerja nya semangat sampe bela2in buat begadang. Gue dan niken cukup puas ngeliat hasilnya.
Dan gak lama setelah itu, celana dalem besi pesenan gue pun akhirnya sampai, gue iseng nyobain dan ternyata itu nyiksa banget, jadi celana itu bener2 ketat banget dan gak ada celah sedikitpun, jadi kalo mau dibuka harus buka gemboknya dulu, untuk buang air pun susah dan ribet.
Gak terasa jam udah nunjukin pukul 12.00, gue dan niken langsung bergegas menuju sekolah nya si amel, dan kebetulan, kita ketemu dia pas lagi jalan menuju ke kostan, akhirnya kita beraksi di dalem kost2an dia. Kita membuntuti dari belakang, niken udah siap dengan sapu tangan dan obat bius nya, gue udah siap dengan borgol dan penutup mulut. Begitu amel buka pintu, kita langsung bekap dia dari belakang.
"Mmmmppphhh....."
Dia nengok kebelakang dan kayaknya dia kaget ngeliat kita berdua, dia mencoba melawan namun sia, dan gak lama dia pun tertidur.


Gue pun langsung cepet2 memborgol dia, setelah dilihat situasi diluar aman, gue dan niken langsung bawa dia ke mobil dan gue menuju ke rumah. Di sepanjang perjalanan, niken terus memandangi tubuh indahnya dan sesekali mengelus elus payudara nya, kayaknya dia beneran suka sama anak itu, pikir gue. Begitu sampe dirumah, gue bawa amel ke dalem gudang sambil nunggu dia sadar, dan gak lupa gue menutup mata dan mulutnya biar dia gak teriak dan biar dia gak tau lokasi dia saat ini.
Dan sebelum dia sadar, gue buru2 ngelepas borgol dan baju seragam nya, dan akhirnya dia cuma pake tanktop dan gue mengganti borgol tadi dan ngiket tangan dia pake tali, gue dan niken mindahin dia dari gudang ke dalem kamar.


Gak terasa waktu udah sore, dia pun udah sadar. Gue mencoba menyapa nya tapi dia malah nangis ngeliat gue.
"Eh udah bangun.. Enak tidurnya mel?"
"Mmppphhh...mmpphh..."
"Sekarang kamu udah jadi slave kita, jadi kamu harus nurut ya sayang.."
Amel terus menangis dan meronta ronta,
"Kalo kamu gak nurut, terpaksa kita akan nyebarin foto bugil kamu tadi, oiya tadi pas kamu tidur kita ngambil foto nya, tapi sekarang kita udah pakein baju kamu lagi kok, jadi jangan khawatir."
Melihat foto itu, amel langsung diam. Air mata nya tambah deras mengalir di pipi nya. Gue pun membuka sumpalan di mulut amel.
"Tolong mbak... Jangan di sebarin.. Lepasin saya mbaaak..."
Amel masih terus merengek sambil nangis nangis di depan kita
"Tenang aja mel, cuma jadi slave dan harus nurut kok, kita gak akan ngebunuh kamu sayang.. Dan semua biaya hidup kamu kita yang nanggung."
Amel langsung terdiam, dan niken mulai ngelepasin iketan dan baju amel satu persatu.
"Ini tali akan aku lepas, tapi inget jangan coba2 kabur kalo kamu ngelawan, jangan salahin kita kalo foto bugil kamu nanti ada di mading sekolah."
Amel cuma tertunduk dan mengangguk diam mendengar ancaman dari niken. Dan gue masih sibuk nyari BH besi peninggalan wulan, dan celana dalem besi yang gue beli kemaren. Setelah ketemu, gue pakein dia bh besi dan celana dalem besi. Awalnya amel nolak, tapi tangan nya langsung diborgol sama niken dan niken terus mengeluarkan ancaman sampe akhirnya dia diem dan nangis.


Setelah selesai, gue pun memakaikan dia rantai anjing, gelang dan gue menyuruhnya untuk memakai high heels, amel pun cuma tertunduk dan gak berenti2 ngeluarin air mata nya. Setelah itu dia gue tuntun ke dalem kandang yang tadi dan memasukannya kedalam.
"Awwww..."
Amel merintih kesakitan karena celana dalem besi nya yang begitu ketat dan tergesek oleh vagina nya.
"Tenang aja lama2 lo juga terbiasa kok."
Gak lupa gue mengikatkan tali yang ada di lehernya ke besi kandang, menutup pintu kandang dan menggemboknya. Dan gue baru inget kalo dia belom makan, akhirnya gue nyuruh niken buat ngasih makan si amel. (Bersambung)


Cerita ini hanya fiktif dan karangan saya saja, selaku admin jika ada kesamaan nama, tempat, dll kami mohon maaf.
-Admin Shasya.

Peace yaaa.... Hehehe



Rabu, 25 Mei 2016

Perjalananku Menjadi Lesbian

Halo semuanya...
Kenalin nama gue shasya, umur 22 tahun, gue lahir dan besar di Bandung. Gue cukup bersyukur dilahirkan dari keluarga yang berkecukupan, bokap dan nyokap gue seorang pengusaha. Banyak temen-temen gue yang bilang kalo gue ini sempurna, dengan muka blasteran phillipines, nyokap gue emang lahir disana dan semenjak nikah sama bokap gue, nyokap gue akhirnya pindah kewarganegaraan.

Sorry ya gue sensor hehehe
Hampir semua temen-temen cewek iri sama gue, gue memiliki perawakan kulit putih, tinggi sekitar 168cm dan memiliki payudara berukuran 34b dengan puting berwarna pink dan satu lagi sampe sekarang gue masih perawan. Gue gak pernah berhubungan badan sama cowok sekalipun dan belom pernah pacaran sama cowok. Karena gue ini adalah seorang lesbian, atau pecinta sesama jenis, itulah sebabnya gue gak pernah pacaran sama cowok dan masih perawan sampe sekarang. Untuk urusan seks, fantasi seks gue cukup liar, selain mengidap lesbian, gue juga mengidap kelainan fetish. Gue suka melihat bagian2 tertentu seperti ketiak, leher, dan kaki. Dan gue paling suka nyium bau badan cewek yang gak pake deodorant, entah kenapa gairah gue langsung naik kalo ngeliat cewek lagi keringetan dan bau badan alami nya kecium.
Jadi cerita ini berawal dari saat gue pindah ke Jakarta. Iya gue lahir dan besar emang di Bandung, tapi pas kuliah gue lebih memilih ke Jakarta dan hidup sendiri karena gue udah mulai bosen dengan suasana yang itu2 aja. Setelah gue berunding dengan bokap dan nyokap akhirnya mereka menyetujui gue untuk pindah ke jakarta sendiri dan bokap gue udah nyewa apartemen buat gue tinggal.
Gue adalah seorang mahasiswi dari sebuah kampus dikawasan kebayoran baru.
Setahun gue di jakarta, gue mempunyai 2 orang sahabat yang bernama Niken dan Wulan, dan mereka adalah pasangan lesbi.

 Yang membuat gue nyaman sama mereka adalah karena mereka seorang lesbian dan pengidap fetish juga. Ada 1 yang berbeda dari gue yaitu mereka suka melakukan BDSM. Yang belom tau apa itu BDSM bisa search di google aja ya hehehe. Niken, mahasiswi asal pulau dewata yang juga merantau ke Jakarta. Bentuk tubuhnya ideal, tinggi 165cm, dengan payudara berukuran 32C, dilengkapi dengan kulit putih mulus, rambut hitam panjang dan sebuah lesung pipi. Begitupula dengan wulan, namun yang membedakan hanyalah rambut wulan yang berwarna kecoklatan dan ukuran payudara nya yaitu 33A, memang tidak terlalu besar namun cukup padat dan kencang. Wulan adalah mahasiswi asli Jakarta.
Awalnya gue itu nggak tau apa itu BDSM sampe Niken dan Wulan waktu itu ngajak gue main kerumah nya dan memutar video BDSM, awalnya gue gak berani ngeliat karena di video itu terlihat 1 wanita diikat dan dicambuk serta di vagina nya ditempelkan sebuah vibrator. Serta 1 wanita lain memakai pakaian serba hitam membawa cambukan dan sebuah vibrator. Tapi entah kenapa lama kelamaan gairah gue naik, puting gue udah mulai mengeras dan vagina gue terasa gatel dan lembab, saat lagi asik2 nonton, tiba2 tangannya wulan menyelinap kedalam celana dalem gue.
"Niken... Liat nih kayaknya ada yang mulai suka sama BDSM, nih udah basah banget" sontak niken dan wulan tertawa dan gue masih terdiam menahan malu dan geli karena tangan wulan yang gak keluar2 dari selangkangan gue. Jari2 lembut wulan mulai meraba klitoris dan bibir vagina gue yang sudah basah dan terasa sangat gatal. Sontak gue langsung reflek teriak dan pinggul gue mengejang menikmati aliran2 kenikmatan dari vagina gue..
"Mmmpphh.. Sshhh... Lebih... Cpppeet... Ahhhh.. Gue... keluar...."
"Wih hebat juga nih Shasya, baru 5 menit langsung keluar"
Gue mandapat orgasme yang pertama, badan gue langsung lemes dan seluruh badan gue bergetar. Gue hanya bisa menggigit bibir bawah dan memejamkan mata menahan geli dan nikmat yang baru gue rasain. Dan tiba2 mulut gue disumpel sama niken dan yang gue tau disitu ada obat bius nya. Dan gue langsung pingsan....
Saat gue bangun, seluruh badan gue terasa kaku, gue tidur diatas besi berbentuk huruf X, tangan dan kaki gue juga diiket ke masing2 sudut menggunakan tali dan borgol.
"Wulaaaaannn... Nikeeeeennnn.." gue mencoba memanggil mereka dan berharap borgol ini cepet dilepasin, namun tiba2 muncul getaran hebat dari vagina gue, dan ternyata vagina gue di tempelin vibrator persis dengan apa yang gue liat tadi di film...
"Aaaahhhhhhhh.... Sssssstttoopppp... Mmpphhh... Ssshhh... Bbbereentiii..."
Gue mencoba berontak namun sia2, gue hanya bisa menggerakan pinggul gue ke kiri dan kanan berharap supaya vibrator itu bisa lepas dari klitoris gue.
"Ahh.. Pleeeaasseee.. Bereennttii.. Ggggg..."
Belom selesai gue ngomong, seluruh badan gue jadi kaku, pinggul gue keangkat dan mulut gue menganga tanpa suara. Tiba2 cairan hangat mengalir deras dari vagina gue. Badan gue bergetar cukup kencang dan gue langsung membenturkan pantat gue ke besi itu dengan harapan vibrator itu segera copot atau minimal berenti. Tapi itu semua sia2, pikiran gue udah melayang kemana mana, menahan geli karena habis orgasme dan getaran dari vibrator itu...
"AAAAAAAAAA..... BERRREENNNTII.... PLLLLEEAASEEE... NIKEEEENNNN WULLLAAANNN... AAAAHHHHHHH" gue teriak sekuat tenaga, badan gue menggeliat menerima rangsangan yang begitu dahsyat dari vibrator tersebut. Vagina gue berkedut dan jadi sensitif karena habis orgasme tadi, ditambah vibrator yang masih menyala di klitoris gue. Gue udah nggak kuat menahan geli di vagina gue sampe gue membentur benturkan kepala gue ke besi tadi. Gue menangis dan teriak sekenceng kenceng nya. Entah udah berapa kali gue orgasme tapi yang jelas vagina gue udah mati rasa, tubuh gue masih menggelinjang dan puting gue masih mengeras. Badan gue udah lemes, udah nggak bisa bergerak lagi dan gue udah lega karena vibrator itu udah mati, mungkin karena batre nya habis. Karena udah hampir 2 jam gue terikat dan diperkosa oleh vibrator itu. Gue merasakan darah yang menetes di jidat bagian kanan kepala gue, karena tadi gue membenturkan kepala gue ke kasur besi karena saking gak kuat nya gue menahan rasa geli yang begitu luar biasa. Dan jujur aja, gue paling gak kuat ngeliat yang nama nya darah. "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...."
Gue teriak dengan sekuat tenaga sampe suara gue mau abis. Tiba2 niken dan wulan lari nyamperin gue dengan muka panik.
"Ya Tuhaaann... Kok bisa gini sya???"
"Cepet2 ken lepasin borgolnya.."
Dengan panik mereka berdua sibuk ngelepas borgol di tangan dan kaki gue, mata gue udah sayu, badan gue udah lemes dan semuanya kesemutan gak bisa di gerakkin.
"Maaf banget ya sya, tadi gue sama niken lagi beli makan, niatnya cuma sebentar tapi kejebak macet"
"Iya kita tadi niatnya cuma pengen ngerjain lu doang kok sya, kita gak tau kalo jadi nya bakal kayak gini..."
Terlihat wulan yang sibuk ngejelasin kejadian tadi dan niken yang masih sibuk makein piyama ke gue. Gue masih berbaring di sofa, puting gue masih mengeras dan vagina gue masih sangat sensitif, bahkan ke gesek celana pun akan menimbulkan efek geli yang luar biasa, badan gue masih bergetar. Niken dan wulan langsung membopong gue kedalem mobil dan menuju rumah sakit. Mereka berdua panik ngeliat darah gue yang keluar dari jidat. Di dalem mobil gue hanya terdiam dan kepala gue nyender di pundaknya niken. Sesekali badan gue masih bergetar karena kejadian tadi dan vagina gue masih terasa ngilu. Niken cuma bisa memeluk gue dan mengelus elus pundak gue sambil berkali kali minta maaf, dan wulan masih sibuk memegang setir mobil menuju ke rumah sakit.
(Bersambung)
Bagi kalian yang suka dengan fetish ketiak, bisa follow akun twitter @fotoketiak

Konfirmasi

Ya, di post kali ini saya admin.S cuma mau ngasih tau, kalo admin yang bikin cerita sebelumnya lagi sibuk bikin skripsi jadi belom bisa dilanjutin ceritanya, jadi untuk sekarang, saya yang akan nulis di blog ini dengan cerita baru. Pantengin terus ya :*
- S.

Jumat, 06 Mei 2016

Cathleen Kekasih Lesbian Ku (Part 3)


Hari ini adalah hari yang tidak akan aku lupakan seumur hidupku. Hari ini adalah hari sabtu, karena pada saat itu aku masih kelas 3 SMP dan sebentar lagi akan ujian, maka setiap hari sabtu diwajibkan masuk untuk mengikuti pendalaman materi. Seperti biasa, aku berangkat bersama cathleen, karena memang setiap hari aku tidur dirumahnya. Bukan karena aku tidak punya rumah, namun rumah kami berdua selalu sepi karena orang tua kami yang jarang pulang. Sebelum berangkat ke sekolah, kami mempunyai ritual yaitu saling memuaskan satu sama lain. Aku dan cathleen selalu tidur satu ranjang dan tidak pernah mengenakan pakaian, jadi kami bisa bebas menggerayangi satu sama lain. Hari ini aku dan cathleen akan memakai baju yang sama, yaitu sebuah rok kira-kira 5cm diatas lutut, dengan atasan tanktop dibalut blazer. Tentunya dengan pakaian dalam yang sama seperti sebelumnya. Sesampai nya di sekolah, waktu masih menunjukan pukul 6.15 pagi. Sedangkan PM baru akan dimulai pukul 8.00 pagi. Kelas masih kosong dan lampu belum dinyalakan. Kami memang murid yang paling rajin dikelas ini. Sebenarnya ada satu murid perempuan lagi yang rajin, nama nya Rista. Kami tidak terlalu mengenal dia, dia orangnya sangat pendiam dan jarang bersosialisasi jika tidak terlalu penting, namun menurutku Rista sangat cantik, wajahnya chinesse namun dengan mata yang besar, ini daya tarik yang rista punya, untuk payudara cukup besar dan kulitnya putih halus. Aku langsung menatap cathleen dan sepertinya ia mengerti apa yang aku maksud. Kita langsung menuju ke bangku belakang dan mulai berhubungan. Karena sekolah yang masih sangat sepi, jadi kami berani untuk melakukannya di kelas, kami sudah merencanakan hal ini sebelumnya dan sengaja memakai rok pendek. Saat ini yang aku lihat cathleen sedang sibuk memeriksa tas nya, dan aku sangat terkejut saat dia mengeluarkan sebuah dildo yang berukuran kecil.
"Ini punya kamu cath?"
"Iyanih, kemarin aku iseng aja beli di internet"
"Kita sekarang mau pake ini? Aku belum berani karena masih perawan."
"Kalau itu aku juga tau ren, kita bisa memakai ini tanpa harus merusak keperawanan kita"
"Gimana cara..... ahhhh shhhh"
Belum selesai aku ngomong, tiba-tiba cathleen langsung menempelkan dildo mini itu di klitorisku, ternyata dildo mini itu bisa bergetar jika disambungkan dengan listrik atau power bank. Bibirku terus bercumbu dengan cathleen, tangan kanan cathleen masih sibuk menggerayangi klitorisku dengan dildo nya, dan tangan kiri nya memilin kedua putingku secara bergantian. Secara tidak sadar aku mendesah cukup keras, saat aku ingin mencapai orgasme, seluruh badan ku mengejang, pinggul ku bergerak tak beraturan mengimbangi gerakan jari cathleen di vaginaku, hingga kami dikagetkan dengan kehadiran Rista dihadapan kami, dengan wajahnya yang dingin, dan di tangan nya memegang sebuah handphone, dan aku yakin Rista sedari tadi sudah merekam semua aksi kami. Cathleen yang kaget dan panik secara reflek mendorong dildo itu kedalam vagina ku. Sontak aku langsung berteriak dan menangis menahan rasa sakit di vaginaku, karena dildo itu terus bergetar, tidak butuh waktu lama aku mencapai orgasme ku. Aku masih menangis menahan rasa sakit di vaginaku sampai cathleen mencabut dildo itu dari vaginaku. Cathleen langsung memeluk ku dan berulang-ulang mengucapkan kata maaf. Saat aku lihat vaginaku, terlihat darah menetes dari sana. Sebelum meninggalkan kami yang masih menangis dan berpelukan, Rista mengucapkan kata-kata yang membuat kami takut.
"Jika kalian mau video ini nggak disebarluaskan, nanti sepulang PM temui aku di gudang belakang." Lalu rista meninggalkan kami yang masih syok atas kejadian tadi. Setelah kejadian itu, sepanjang PM aku dan cathleen hanya diam, tidak seperti biasanya sepanjang PM, cathleen menyenderkan kepala nya di pundak ku, aku yakin dia merasa tidak enak atas kejadian tadi. Dan vaginaku sekarang masih terasa perih.
Sepulang dari PM, kami menemui Rista di gudang belakang sekolah, karena kami takut aksi kami tadi diketahui oleh teman-teman maupun guru di sekolah kami.
Setelah sampai di gudang dengan perasaan takut, kami mulai bernegosiasi dengan Rista.
"Rista, aku mohon sama kamu, jangan sebar video aku sama Renata tadi. Sebagai ganti nya, aku dan Renata siap melakukan apapun"
"Mmmm.. tawaran yang menarik, selama ini aku baru tau kalau kalian adalah seorang lesbian dan menyukai fetish"
Mendengar perkataan Rista tadi, kami menjadi bingung, bagaimana dia tau kalo kami menyukai fetish.
"Kalian nggak usah bingung begitu, aku tau apa yang kalian perbuat di gudang ini jumat kemarin, dan aku juga sudah berhasil merekamnya."
Mendengar perkataan itu, aku langsung lemas, perasaanku bercampur aduk, dan aku yakin Cathleen mengalami hal yang sama denganku. Wajah nya terlihat pucat dan keringat yang terus menetes di pipi dan dahi nya.
"Jangan kalian pikir, aku yang pendiam ini tidak tahu tentang seks dan kelainan seks, aku juga menyukai fetish, dan aku bisa menjadi master untuk orang-orang ceroboh seperti kalian. Jika kalian ingin video ini nggak aku sebar, kalian harus menjadi budak ku dan menuruti semua yang aku katakan. Mengerti?"
Tanpa berfikir panjang, aku dan Cathleen langsung menyetujui nya karena kami takut jika video itu benar-benar disebar.
"Oke karena sekarang kalian adalah budak, dan aku majikannya, sekarang buka semua baju yang menempel di badan kalian!"
Rista mulai membentak dan menjambak rambut kami berdua, dengan cepat kami melepaskan semua baju kami hingga telanjang bulat, Rista menyeret cathleen dengan cara menjambak rambutnya mendekati sebuah meja, dan rista menyuruhku mengikat cathleen dengan tali ke masing-masing kaki meja. badan cathleen yang penuh dengan keringat nampak mengkilat terkena sinar matahari, bulu ketiak rista terpampang jelas dihadapanku dengan aroma nya yang khas.
"Cantik-cantik kok pada jorok, coba liat ini celana dalam sudah berapa lama nggak kalian ganti" rista mengambil celana dalamku dan cathleen, memang terlihat sangat kotor, karena warna awalnya adalah putih, dan sekarang telah berubah menjadi kuning karena air seni atau keringat, Rista menutup hidung, dan langsung memasukan celana dalam ku ke mulut Cathleen. selesai dengan cathleen, Rista mengikatku dengan posisi Hogtied. Rista mulai mengerjai cathleen, dengan telaten Rista menjilati semua bagian tubuh Cathleen tanpa sisa, Rista memilin lembut puting cathleen hingga cathleen tampak menggeliat. Rista lalu mengambil dildo dari tas cathleen yang tadi kami pakai di kelas.
"Liat ini!, kamu udah merenggut keperawanan kekasihmu dengan ini! Kamu juga harus merasakan apa yang dia rasakan!". Terlihat cathleen sangat pasrah dan air mata mulai mengalir di pipi nya.
"Jangaaan rista... aku mohon!!" Teriakan ku tidak dihiraukan oleh Rista. Aku langsung menutup mataku karena tidak kuat melihatnya.
Tiba-tiba aku mendengar rista menjerit dan suara tangisan rista yang begitu keras. Benar saja, saat aku membuka mata, aku melihat dildo itu sudah ada di dalam vagina Cathleen.
Melihat kejadian itu, aku langsung menangis, karena yang aku tau, Cathleen adalah tipe wanita yang tidak kuat menahan rasa sakit. Aku menyaksikan sendiri bagaimana kejam nya rista memperlakukan cathleen, Rista mengocok dildo itu dengan sangat kasar, hingga aku lihat, cathleen hanya terdiam sambil meneteskan air mata, tidak puas dengan itu, rista mencambuki payudara cathleen dengan penggaris hingga payudara cathleen tampak lecet dan memerah, aku sudah tidak kuat mendengar tangisan cathleen, aku mencoba mendekati rista dan memohon agar menghentikannya, namun rista langsung menendang dadaku dan aku langsung merasakan sesak nafas, hanya suara teriakan cathleen yang memanggil nama ku yang terakhir kali aku dengar sebelum aku pingsan.
Saat aku sadar, aku melihat cathleen masih di tempat yang sama namun ikatan nya sudah terlepas, aku langsung berusaha bangkit dan mengecek keadaan cathleen. Aku langsung menangis melihat keadannya, payudara nya penuh luka memar dar beberapa bagian mengeluarkan darah, daerah sekitar vagina nya dipenuhi oleh darah dan cairan orgasme cathleen, dan dengan sangat hati-hati, aku mencabut dildo yang digunakan rista tadi dari vagina cathleen, saat aku cabut, badan cathleen langsung mengejang dan keluarlah cairan orgasme cathleen yang sudah bercampur dengan darah. Aku mencoba membangunkan cathleen, cathleen mulai membuka mata nya yang sayu.
"Renata.. anterin aku pulang ya"
Sambil nangis aku meng iyakan permintaan cathleen, karena tanpa diminta pun aku sudah pasti akan melakukannya, aku mulai memakai baju ku dan memakaikan baju cathleen, namun semua pakaian dalam kami sudah digunting oleh rista dan tidak bisa dipakai, dengan sekuat tenaga yang tersisa, aku menggendong rista keluar dari gudang, hari sudah sore, sekolah sudah mulai sepi, hanya ada 2 orang satpam yang berjaga di pos depan sekolah.
"Aduh itu temennya kenapa, kok pucet banget muka nya?"
"Ini temen saya lagi sakit pak, tadi kami habis dari UKS"
"Oh yaudah kalo gitu, biar pulang saya anterin aja ya, lagian jam segini udah nggak ada kendaraan umum"
"Aduh maaf pak jadi ngerepotin gini saya."
Aku tidak tahu bagaimana nasib kami jika kami tidak bertemu satpam sekolah sore itu, karena badan kami berdua sudah lemas, dan cathleen yang belum sadarkan diri.
Sesampainya dirumah, aku langsung mengambil uang 50rb dan memberikannya pada Satpam tadi, awalnya dia menolak, namun aku harus memaksa nya dan akhirnya dia menerima. Aku langsung menggendong cathleen dan membaringkannya diatas kasur, aku membuka semua pakaian cathleen, dan aku kembali menangis melihat kondisinya, aku ambil kotak p3k dan air hangat untuk mengompres nya.
"Aku benar-benar tidak menyangka rista bisa berbuat sekejam ini" pikirku
Aku mulai melap seluruh tubuh cathleen dari debu dan darah yang sudah mengering, aku mulai mengobati luka-luka nya, dan tidak lama dia sadar dan menjerit kesakitan.
"Awww..."
"Aku sudah buatkan teh, itu diminum dulu cath"
Aku membantu membangunkan cathleen dan menyenderkan nya diatas kasur, mata cathleen masih sayup dan wajahnya masih nampak pucat. Setelah selesai mengobati luka nya, aku memakaikan dia baju tidur dan izin keluar sebentar untuk membeli bubur. Namun saat akan mengambil dompet di tas ku, aku menemukan sebuah surat dari Rista yang berisi...
(Bersambung)